Category: Fictions & Poems
Hujan Bulan Juni
tak ada yang lebih tabah dari hujan bulan Juni dirahasiakannya rintik rindunya kepada pohon berbunga itu tak ada yang lebih bijak dari hujan bulan Juni dihapusnya jejak-jejak kakinya yang ragu-ragu di jalan itu tak ada yang lebih arif dari hujan bulan Juni dibiarkannya yang tak terucapkan diserap akar pohon bunga itu ― Sapardi Djoko Damono, Hujan Bulan Juni
8 Motivational Words to Greet Your 2017
Mengawali 2017, meskipun sudah memasuki akhir Januari, saya rasa masih sempat untuk menambahkan kata-kata mutiara *heleh* ke dalam jurnal pribadi untuk menyemangati diri sendiri. Berikut adalah delapan simple quotes di berbagai bidang kehidupan (cinta, karier, kepribadian, etc) yang saya gunakan untuk menghadapi 2017. Semoga semangat saya bisa nular dan semakin menjadi pribadi yang lebih baik lagi di tahun ini. Yippie yippie yay!
What I am trying to enchance; writing as an habbit.
Have a Blast New Year 2017~
Cerpen: Hitam Putih
“Pernikahan kita tinggal sebentar lagi. Kita harus mempersiapkan dari sekarang,” itu katamu tempo hari. Engkau tampak sumringah, dan sibuk mencatat segalanya. Tak sedikitpun senyum itu lepas dari bibirmu. Tapi… entah kenapa aku mengalami paranoid dadakan tingkat akut.
Cerpen: Tarian Pemanggil Hujan
Aku melihat gadis kecil sedang menari riang di sebuah pematang sawah yang kering kerontang, seakan kekeringan itu merupakan sebuah kutukan yang entah kapan akan binasa. Aku menjinjing ranselku menyusuri pematang, dan menyaksikan gadis itu meliuk-liukan tubuhnya dengan muka penuh harapan. Beberapa gadis-gadis kecil yang seusianya datang mengikuti dengan mengenakan selendang bermacam warna. Terik matahari semakin menegaskan kekuatan sinarnya yang membakar…
Cerpen: Sruti
Aku masih tetap berdiri tanpa sedikitpun beranjak dari tempatku. Memikirkan apa yang akan aku lakukan selanjutnya. Surat itu aku genggam erat disertai banyak pertanyaan yang mendengung-dengung di saraf otakku. Pikiran untuk mendumal itu bertebaran, namun aku tak bisa melafalkan kalimat-kalimat itu dengan fasih selayaknya orang yang sedang berbicara lancar. Entahlah, apa adakah yang mungkin bisa kulakukan selain berdiam diri di…
Cerpen: Kopi Manis Terakhir
Have I found you? Flightless bird, jealous, weeping Or lost you? Iron & Wine mengalun dari sudut coffee shop yang baru ku masuki. Terdengar lamat-lamat, berbaur dengan riuh rendah suara pemburu kafein di sela jam istirahat makan siang. Ramai dan penuh, meski cuaca kontras di luaran bersanding dengan manis. Hiruk pikuk bagian utara metropolitan tergambar jelas hingga ke setiap sudut pusat perbelanjaan dengan…
Cerpen: Cemara
“Udara siang ini kenapa dingin sekali ya?” Eta menyela di sela-sela riuhnya suasana kelompok pecinta alam yang baru tiba di jalan setapak. Beberapa kilometer lagi mendaki, tibalah mereka di gunung tujuan mereka, Alam Siwi. Suhu udara yang dingin membuat mereka enggan melepas jaket tebalnya. Tali sepatu mereka kencangkan, lalu bergegas menuju rombongan lainnya untuk menerima pegarahan.