Selagi pulsa modem belum sepenuhnya sekarat dan hari ‘meliburkan diri dengan alasan sakit’ saya hari ini belum habis, saya yang lagi single ini tidak akan bosan menulis—nggak penting sebenarnya menyebutkan status. Seharian nggak ngomong sama sekali malah bikin mulut saya nggak berhenti ngunyah. Saking bosennya saya akhirnya nyetel musik India sambil joget-joget—yang mana nggak penting banget sebenernya untuk disebutkan 😀

Basa basinya udah, segitu aja.

Well, talking about SINGLE, ini memang menjadi topik yang menguras otak (pribadi) untuk dijelaskan. Kenapa bisa ada istilah single dan double espresso (mungkin perlu dua kali lipat dosis caffeine untuk membuat matamu terbuka akan keberadaanku *ciaciacia*), kenapa saat wawancara kerja, para interviewer nanyain tentang marital status harus dijawab single atau belum menikah meskipun sudah punya calon, misalnya. Padahal nggak jelas sih calonnya belum ada atau ada… di pikiran aja, hahaha. Malah beberapa meme account ada yang memberikan penjelasan lebih detail perbedaan single dan jomblo. Menurut mereka, jika kita menyebutkan single kesannya lebih high class ketimbang jomblo. Artinya kan sama! Sama-sama tidak punya……. (just fill the blank).

Single bisa jadi pilihan, tetapi bukan berarti nggak laku. Stop ngukur kadar ketidak-lakuan diri seseorang dari seringnya nembak lawan jenis tapi ditolak. Mungkin si lawan jenis belum melihat kelebihan apa yang dimiliki si penembak ini. Mungkin si lawan jenis perlu kacamata kuda. Atau mungkin si penembak perlu belajar menjadi sniper dulu (?) Apapun namanya, yang jelas jangan pernah mengukur status tidak-laku atau paling-diburu dari sering gagal atau berhasilnya sebuah cerita percintaan.

Pada dasarnya setiap orang yang mengatasnamakan single (atau jomblo) karena pilihan (di luar alasan aku dilarang pacaran sama mama, kamu terlalu baik buat aku, dan sederet alasan klasik lainnya) pasti punya alasan kuat kenapa ia harus single untuk jangka waktu tertentu (yang tidak bisa ditentukan), bukan karena campur tangan orang lain. Ia akan menunggu sampai benar-benar menemukan orang yang tepat, lebih tepatnya mungkin memang sedikit lelah dengan drama hidup yang dijalaninya selama ini dengan orang yang salah. Jadi itu karena prinsip. Sampai ketika ada saatnya dimana ia harus sangat hati-hati menganalisa apakah orang yang dekat saat ini tidak akan membawanya kepada kegagalan di masa lalu. Ketika ia merasa belum ada yang cocok, fase nggak laku ini akan diisinya dengan membenahi diri, memperluas jaringan, mengisi waktu dengan hal-hal baru. Positive thinking is their main principal.

Lain halnya single yang merasa dirinya tidak laku. Ah, gagal doang mah. Bisa dicoba lagi kalau ketemu yang baru. Siklus hidup ya begitu, apalagi masih dalam status berpacaran. Sebelum memutuskan untuk berlabuh di hati yang paling tepat, tidak ada salahnya untuk meniru gaya orang yang dianggap single karena pilihan, keeping sane~

Setiap manusia berhak mencintai dan mendapatkan kesempatan untuk merasa dicintai. Jika bukan dengan pasangan yang kamu harapkan, itu bisa berasal dari orang-orang disekitarmu. Kamu mungkin merasa nggak laku karena penampilanmu tidak mendukung, merasa nggak ganteng atau nggak cantik, kamu kurang berwawasan, kamu tidak kaya, kamu jobless, kamu banyak utang, atau kamu pernah jadi narapidana sekalipun, semua orang akan mengalami proses utama kehidupan; pada akhirnya akan merasakan jadi seorang single ketika maut memisahkan dengan orang yang dicintai nanti. Ada yang akan hilang pada masanya.

Being single, now or later there’s no any difference. All you should do is prepared. *serem amat quotenya*

Eh, satu tips nih untuk yang mau menyatakan cinta, bingung mencari kata yang romantis, pakai aja kata-kata dari film Rab Ne Bana Di Jodi yang ceritanya menyentuuuh hati banget ini:

Tujh mein raab dikhta hai, yaara mein kya karu

Translate: I see God in yourself, what should I do?

(Google please, if you don’t know which movie it is)

Dijamin 100 persen kalian akan terlihat religius, sungguh-sungguh tulus dari dalam hati dan saya YAKIN 100% dia itu akan menilai kamu sebagai seorang yang se….

…..ring nonton film India.

Cheers!

P.S: Tulisan dibuat dari pengalaman pribadi dan orang sekitar, dibuat untuk hiburan diri sendiri. Para single jangan diambil hati, jangan timpuk Hayati, ampun..!

Baca juga: Hidup Itu Pilihan?

Thank you for reading, fellas!
Lots of love,